Jumat, 05 Juli 2019

Inspirasi Sore by Sesilia Johanes R.

Pria ini berpikir bisa selalu memeluk erat seorang wanita yg dia nikahi dan yg pernah memberi kebahagian dalam hidupnya…
Dia pernah bersumpah untuk selalu membuat istrinya bahagia seumur hidupnya…

Dan seiring berjalannya waktu, pria bernama Chang yg dulu statusnya hanya seorang buruh…
Kini telah menjadi kepala bagian, lalu membuat perusahaan konstruksi sendiri… 

Sekarang perusahaannya semakin besar dan terkenal, godaan terhadap dirinya pun semakin banyak…
Malam itu, dia membalikkan badan istrinya, hanya sekedar ingin berhubungan suami istri…
Namun dia menyadari, kini istrinya semakin menua, tubuh yg langsing kini sudah berisi, kulitnya pun tidak halus lagi! Jika dibandingkan dengan sejumlah wanita cantik di sekelilingnya, dia hanyalah seorang wanita desa yg kusam, keberadaan istrinya mengingatkannya pada masa lalu yg sederhana…

Dia berpikir, pernikahan ini sudah mencapai titik akhirnya…
Dia menyetorkan uang sebesar satu juta yuan ke rekening istrinya, agar istrinya dapat membeli rumah yg nyaman di pusat kota…
Dia bukanlah pria yg tak berperasaan, tidak mengatur kehidupan istrinya selanjutnya, dia merasa kurang tenang…
Akhirnya dia pun meminta untuk bercerai…
Istrinya duduk di hadapannya, dengan tenang mendengar alasan perceraiannya, mata istrinya pun terlihat tenang…
Namun mereka telah menikah 20 tahun, dia tahu betul semua tentang isrinya, dia tau bahwa tatapan tenang istrinya, sebenarnya menyimpan rasa perih yg teramat dalam di dalam hati…
Dia tiba² menyadari bahwa dia sangat kejam…

Hari yg telah ditentukan untuk berpisah pun tiba…
Hari itu sesuatu terjadi pada perusahaannya, ia menyuruh istrinya agar menunggu di rumah sebentar…
Saat siang hari, ia akan kembali membantu istrinya pindahan…
Pindah ke rumah baru yg telah dibelinya itu, dan 20 tahun pernikahan mereka berakhir sampai disini…
Sepanjang pagi, hatinya sangat gelisah…  Begitu siang tiba, ia segera kembali ke rumah…
Namun rumah sudah sepi, istrinya telah pergi… Di atas meja ia mendapati, kunci rumah yg ia belikan untuk istri, buku tabungan yg nilainya satu juta, dan sepucuk surat yg ditulis oleh istrinya untuk dia…

Ini adalah surat pertama yg ditulis oleh istrinya untuk dia:

Aku sudah pergi, kembali ke rumah orangtua di kampung ku…
Semua selimut sudah aku cuci, dan juga sudah dijemur, aku menaruhnya di rak sebelah kiri, saat musim dingin tiba, jangan lupa mengeluarkannya…
Semua sepatu kulit sudah ku semir, jika robek kamu bisa pergi ke toko sol sepatu dekat rumah…
Kemeja di lemari bagian atas, kaos kaki dan tali pinggang di laci bawah…
Saat beli beras, ingat beli merek Jin Xiang, pergilah ke supermarket, disana tidak akan ada merek yg palsu…
Xiao Sun setiap minggu akan datang untuk bersih² , jangan lupa berikan gaji dia setiap akhir bulan…
Oh ya, jika ada baju yang sudah tak terpakai, berikanlah pada Xiao Sun, dia akan mengirimkannya ke kampung, keluarga mereka akan sangat senang… Setelah aku pergi, jangan lupa minum obat, lambung mu kurang sehat, saya sudah menyuruh orang membelikanmu obat lambung dari Hong Kong, seharusnya cukup untuk setengah tahun…
Dan lagi, kamu selalu lupa membawa kunci saat keluar rumah, aku sudah menitipkannya pada resepsionis, jika kamu lupa lagi, ambilah disana…
Saat pagi, jangan lupa tutup jendela sebelum keluar rumah, air hujan yg masuk akan membahasi lantai…
Aku sudah membuatkan pangsit untuk mu, saat pulang, masaklah itu…



 Setiap huruf yg ditulis istrinya sangat tidak rapi… Namun setiap katanya bagaikan peluru yg menusuk ke dada secara bertubi²…
Dia perlahan menuju dapur, memasak pangsit yg sudah disiapkan…
Dia tiba² berpikir akan 20 tahun yg lalu, dia berdiri di antara tumpukan tiang dan menjadi buruh semen…
Tak jauh dari tumpukan tiang tersebut ada suara yg berteriak memanggil namanya sambil membawakan pangsit, mengingatkannya akan suara yg membawakan kebahagiaan itu, mengingatkannya akan rasa puas setelah memakan pangsit itu…
Seakan baru saja melewati sebuah pesta, yg mengingatkannya akan masa dimana ia mengucapkan sumpah, “aku akan membuat wanita ku bahagia…" 

Dia berbalik menuruni tangga dan segera masuk ke mobil…
Setengah jam, ia sampai ke stasiun kereta dan mendapatkan istrinya hendak masuk ke kereta menuju kampungnya…
Dengan nada yg tinggi ia berkata, “Kamu mau kemana?! Aku begitu lelah kerja setengah hari ini, dan tidak ada nasi di rumah, istri macam apa kamu? Keterlaluan, cepat ikut aku pulang!” 
Dia terlihat sangat galak dan kasar! (kompensasi dari penyesalannya) 

Istrinya pun dengan mata yg basah, mengikutinya dari belakang dan ikut pulang ke rumah…
Perlahan-lahan, air mata istrinya menjadi bunga mekar…
Istrinya tidak tahu, suaminya yg berjalan di depan juga sedang menangis…
Saat perjalanan dari rumah menuju stasiun kereta, ia sangat ketakutan, takut juga tidak menemukan istrinya lagi, takut kehilangan istrinya…

Dia memarahi diri sendiri, begitu bodoh, hendak mengusir istri sendiri, ternyata kehilangan istrinya, seperti kehilangan tulang rusuk, begitu sakit…
Pengalaman ini, membuat hubungan mereka semakin erat setiap harinya… Sayangilah istrimu karena kehilangan seorang istri yg baik hatinya sama saja seperti kehilangan tulang rusuk…

Istri yg baik akan menemani engkau hingga engkau sukses dan kaya raya… Namun setelah engkau kaya raya, janganlah engkau berpaling dari mereka dan menggangap mereka tidak lagi berguna…

Learning :
“Kesetiaan seorang wanita diuji ketika sang pria tidak mempunyai apa² dan kesetian seorang pria diuji ketika ia telah mempunyai segalanya…"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentarnya… (ʃƪˆ◡ˆ)(ˆ◡ˆʃƪ)