Sebuah cerita dari Anas 黄永胜 yg layak untuk kita baca dan renungkan… (˘◡˘)
4 yg lalu, kecelakaan telah merenggut orang yg kukasihi…
Sering aku bertanya², bagaimana keadaan istri saya sekarang di alam surgawi, baik² sajakah? ┑(ˇεˇ)┍
Dia pasti sangat sedih karena sudah meninggalkan seorang suami yg tidak mampu mengurus rumah dan seorang anak yg masih begitu kecil…
Begitulah yg kurasakan, karena selama ini aku merasa bahwa aku telah gagal, ga bisa memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani anakku, dan gagal untuk menjadi ayah dan ibu untuk anakku…
Pada suatu hari, ada urusan penting di tempat kerja…
Aku harus segera berangkat ke kantor…
Anakku masih tertidur…
Ohhh… aku harus menyediakan makan untuknya… ( ̄◡ ̄)
Karena masih ada sisa nasi, jadi aku menggoreng telur untuk dia makan…
Setelah memberitahu anakku yg masih mengantuk, kemudian aku bergegas berangkat ke tempat kerja…
Peran ganda yg kujalani, membuat energiku benar² terkuras…
Suatu hari ketika aku pulang kerja aku merasa sangat lelah, setelah bekerja sepanjang hari…
Hanya sekilas aku memeluk dan mencium anakku…
Aku langsung masuk ke kamar tidur dan melewatkan makan malam…
Namun, ketika aku merebahkan badan ke tempat tidur dgn maksud untuk tidur sejenak menghilangkan kepenatan… ƪ(ˇεˇ)┍
Tiba² aku merasa ada sesuatu yg pecah dan tumpah seperti cairan hangat!
Aku membuka selimut dan disanalah sumber 'masalah'nya…
Sebuah mangkuk yg pecah dgn mie instan yg berantakan di seprai dan selimut!
Oh…Tuhan!
Aku begitu marah, aku mengambil gantungan pakaian, dan langsung menghujani anakku yg sedang gembira bermain dgn mainannya dgn pukulan²! ◎( ̄ ̯ ̄)==◎)>﹏<)
Dia hanya menangis, sedikitpun tidak meminta belas kasihan, dia hanya memberi penjelasan singkat…
"Dad, tadi aku merasa lapar dan tidak ada lagi sisa nasi… Tapi ayah belum pulang, jadi aku ingin memasak mie instan… Aku ingat, ayah pernah mengatakan untuk tidak menyentuh atau menggunakan kompor gas tanpa ada orang dewasa di sekitar… Maka aku menyalakan mesin air minum ini dan menggunakan air panas untuk memasak mie… Satu untuk ayah dan yang satu lagi untukku… Karena aku takut mie'nya akan menjadi dingin, jadi aku menyimpannya di bawah selimut supaya tetap hangat sampai ayah pulang… Tapi aku lupa untuk mengingatkan ayah karena aku sedang bermain dengan mainanku… Aku minta maaf Dad…"
Seketika, air mata mulai mengalir di pipiku… (-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩___-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)
Tetapi, aku tak ingin anakku melihat ayahnya menangis…
Maka aku berlari ke kamar mandi dan menangis dgn menyalakan shower di kamar mandi untuk menutupi suara tangisku… (˘̩╭˘̩ƪ)
Setelah beberapa lama, aku hampiri anakku, memeluknya dengan erat dan memberikan obat kepadanya atas luka bekas pukulan dipantatnya, lalu aku membujuknya untuk tidur…
Kemudian aku membersihkan kotoran tumpahan mie ditempat tidur…
Ketika semuanya sudah selesai dan lewat tengah malam…
Aku melewati kamar anakku, dan melihat anakku masih menangis, bukan karena rasa sakit di pantatnya, tapi karena dia sedang melihat foto mommy yg dikasihinya…
Satu tahun berlalu sejak kejadian itu, aku mencoba, dalam periode ini, untuk memusatkan perhatian dgn memberinya kasih sayang seorang ayah dan juga kasih sayang seorang ibu, serta memperhatikan semua kebutuhannya…
Tanpa terasa, anakku sudah berumur tujuh tahun, dan akan lulus dari TK…
Untungnya insiden yg terjadi tak meninggalkan kenangan buruk di masa kecilnya dan dia sudah tumbuh dewasa dengan bahagia…
Namun, belum lama, aku sudah memukul anakku lagi…
Aku benar² menyesal!
Guru TKnya memanggilku dan memberitahukan bahwa anakku absen dari sekolah…
Aku pulang kerumah lebih awal dari kantor, aku berharap dia bisa menjelaskan…
Tapi ia tidak ada dirumah, aku pergi mencari di sekitar rumah kami, memangil² namanya dan akhirnya menemukan dirinya di sebuah toko alat tulis sedang bermain komputer game dgn gembira…
Aku marah, membawanya pulang dan menghujaninya dengan pukulan²…
Dia diam aja lalu mengatakan, "Aku minta maaf, Dad…"
Selang beberapa lama aku selidiki, ternyata ia absen dari acara "pertunjukan bakat" yg diadakan oleh sekolah, karena yg diundang adalah siswa dgn ibunya…
Dan itulah alasan ketidakhadirannya karena ia tidak punya ibu…
Beberapa hari setelah penghukuman dengan pukulan rotan…
Anakku pulang ke rumah memberitahuku, bahwa disekolahnya mulai diajarkan cara membaca dan menulis…
Sejak saat itu, anakku lebih banyak mengurung diri di kamarnya untuk berlatih menulis, yg aku yakin, jika istriku masih ada dan melihatnya ia akan merasa bangga, tentu saja dia membuat aku bangga juga!
Waktu berlalu dengan begitu cepat…
1 tahun telah lewat. Saat ini musim dingin dan hari Natal telah tiba…
Semangat Natal ada dimana² juga di hati setiap orang yg lalu lalang…
Lagu² natal terdengar diseluruh pelosok jalan…
Tapi astaga, anakku membuat masalah lagi!
Ketika aku sedang menyelasaikan pekerjaan di hari² terakhir kerja…
Tiba² kantor pos menelpon…
Karena pengiriman surat sedang mengalami puncaknya, tukang pos juga sedang sibuk²nya, suasana hati mereka pun jadi kurang bagus…
Mereka menelpon saya dgn marah², untuk memberitahu bahwa anak saya telah mengirim beberapa surat tanpa alamat…
Walaupun aku sudah berjanji untuk tidak pernah memukul anakku lagi, tetapi aku tak bisa menahan diri untuk tidak memukulnya lagi…
Karena aku merasa bahwa anak ini sudah benar² keterlaluan…
Tapi sekali lagi, seperti sebelumnya, dia meminta maaf: "Maaf, Dad""...
Tak ada tambahan satu kata pun untuk menjelaskan alasannya melakukan itu…
Setelah itu aku pergi ke kantor pos untuk mengambil surat² tanpa alamat tersebut lalu pulang…
Sesampai di rumah, dgn marah aku mendorong anakku ke sudut mempertanyakan kepadanya, perbuatan konyol apalagi ini?
Apa yg ada dikepalanya?
Jawabannya, di tengah isak-tangisnya, adalah "Surat² itu untuk mommy…".
Tiba² mataku berkaca²…
Tapi aku mencoba mengendalikan emosi dan terus bertanya kepadanya, "Tapi kenapa kamu memposkan begitu banyak surat² pada waktu yg sama?"
Jawaban anakku itu : "Aku telah menulis surat buat mommy untuk waktu yg lama, tapi setiap kali aku mau menjangkau kotak pos itu, terlalu tinggi bagiku, sehingga aku tidak dapat memposkan surat²ku… Tapi baru² ini, ketika aku kembali ke kotak pos, aku bisa mencapai kotak itu dan aku mengirimkannya sekaligus…"
Setelah mendengar penjelasannya ini, aku kehilangan kata²…
Aku bingung tak tahu apa yg harus aku lakukan dan apa yg harus aku katakan…
Aku bilang pada anakku, "Nak, mommy sudah berada di surga, jadi untuk selanjutnya, jika kamu hendak menuliskan sesuatu untuk mommy, cukup dgn membakar surat tersebut maka surat akan sampai kepada mommy…"
Setelah mendengar hal ini, anakku jadi lebih tenang, dan segera setelah itu, ia bisa tidur dengan nyenyak…
Aku berjanji akan membakar surat² atas namanya, jadi aku membawa surat² tersebut ke luar…
Tapi aku jadi penasaran untuk membuka surat tersebut sebelum mereka berubah menjadi abu…
Dan salah satu dari isi surat²nya membuat hatiku hancur…
Mommy sayang…
Aku sangat merindukanmu!
Hari ini, ada sebuah acara 'Pertunjukan Bakat' di sekolah, dan mengundang semua ibu untuk hadir di pertunjukan tersebut…
Tapi kamu tidak ada, jadi aku tidak ingin menghadirinya juga…
Aku tidak memberitahu ayah tentang hal ini karena aku takut ayah akan mulai menangis dan merindukanmu lagi…
Saat itu untuk menyembunyikan kesedihan, aku duduk di depan komputer dan mulai bermain game di salah satu toko…
Ayah keliling² mencariku, setelah menemukanku ayah marah, dan aku hanya bisa diam, ayah memukul aku, tetapi aku tidak menceritakan alasan yg sebenarnya…
Mommy, setiap hari aku melihat ayah merindukanmu…
Setiap kali dia teringat padamu…
Dia begitu sedih dan sering bersembunyi dan menangis di kamarnya…
Aku pikir kita berdua amat sangat merindukanmu…
Terlalu berat untuk kita berdua, aku rasa…
Tapi mom, aku mulai melupakan wajahmu…
Bisakah mommy muncul dalam mimpiku sehingga aku dapat melihat wajahmu dan mengingatmu?
Temanku bilang jika kau tertidur dengan photo orang yg kamu rindukan, maka kamu akan melihat orang tersebut dalam mimpimu…
Tapi mommy, mengapa engkau tak pernah muncul?
Aku sangat merindukanmu!
Hari ini, ada sebuah acara 'Pertunjukan Bakat' di sekolah, dan mengundang semua ibu untuk hadir di pertunjukan tersebut…
Tapi kamu tidak ada, jadi aku tidak ingin menghadirinya juga…
Aku tidak memberitahu ayah tentang hal ini karena aku takut ayah akan mulai menangis dan merindukanmu lagi…
Saat itu untuk menyembunyikan kesedihan, aku duduk di depan komputer dan mulai bermain game di salah satu toko…
Ayah keliling² mencariku, setelah menemukanku ayah marah, dan aku hanya bisa diam, ayah memukul aku, tetapi aku tidak menceritakan alasan yg sebenarnya…
Mommy, setiap hari aku melihat ayah merindukanmu…
Setiap kali dia teringat padamu…
Dia begitu sedih dan sering bersembunyi dan menangis di kamarnya…
Aku pikir kita berdua amat sangat merindukanmu…
Terlalu berat untuk kita berdua, aku rasa…
Tapi mom, aku mulai melupakan wajahmu…
Bisakah mommy muncul dalam mimpiku sehingga aku dapat melihat wajahmu dan mengingatmu?
Temanku bilang jika kau tertidur dengan photo orang yg kamu rindukan, maka kamu akan melihat orang tersebut dalam mimpimu…
Tapi mommy, mengapa engkau tak pernah muncul?
Setelah membaca surat itu, tangisku tak bisa berhenti…
Karena aku tak pernah bisa menggantikan kesenjangan yg tak dapat digantikan semenjak ditinggalkan oleh istriku…
Untuk para suami, yg telah dianugerahi seorang istri yg baik, yg penuh kasih terhadap anak²mu selalu berterima kasihlah setiap hari padanya…
Dia telah rela menghabiskan sisa umurnya untuk menemani hidupmu, membantumu, mendukungmu, memanjakanmu dan selalu setia menunggumu, menjaga dan menyayangi dirimu dan anak²mu…
Hargailah keberadaannya, kasihilah dan cintailah dia sepanjang hidupmu dgn segala kekurangan dan kelebihannya…
Karena apabila engkau telah kehilangan dia, tidak ada emas permata, intan berlian yg bisa menggantikan posisinya… ┑(ˇεˇ)┍
Selamat datang kepada para ayah... Dan para bunda.... Cerita yang harus dijadikan sebuah pegangan... Saat ada kadang memang keluhan dan gesekanyang ada... Namun saat tiada... Buah hati dari ayah dan dan bunda yang menjadi korban... Terima kasih atas cerita ini... I love you my wive... No other i need in thid life except you and our lovely son.....
BalasHapusTwo big thumbs.... Most excellent
BalasHapusMantap
BalasHapusMemang terkadang rasa cape dan emosi di dalam pekerjaan bisa membuat kita lupa diri.
BalasHapusTerima kasih atas artikel ini membuat aku sadar karena ada kemiripan di cerita ini dengan
apa yang pernah aku lakukan
Bagus banget buat bahan perenungan...sungguh mengharukan...mantabz..!!
BalasHapusMengharukan...
BalasHapusMknya klu jd org tua jgn suka main pukul...
Sykkn udh cpek2 ibu melhirkn...
Hnya utk menerima kmrhan...
Bagai mana kalau tidak ada wanita yg mau dengan dirimu? Apakah yg akan kau lakukan? Sampai sekarang saya blm menemukan siapa". Hubungan saya terakhir ditinggal begitu saja tanpa alasan ketika saya melamar wanita tsb. Jadi sori kl saya kurang tersentuh akan cerita ini.
BalasHapusyo please go to hell
Hapussetiap orang telah di siapkan jodohnya oleh tuhan, hanya masalah waktu saya saudaraku... tetaplah berusaha untuk menemukan jodohmu. bisa dengan lebih sering bersilaturahmi ke tempat saudara, ke tempat teman2... mudah2han disana anda akan berkesempatan untuk ketemu dengan banya orang dan kenalan
Hapuscoba km posisikan diri km sbgai anak itu..
Hapusdan tentang wanita..
itu tergantung usaha dan pilihan kamu bung...
cerita ini sangat bagus....
Mantapp. Banyak hikmah dr cerita ni
BalasHapusCerita Ɣª meharu birukn perasaan kt! Bs kt bayangkn bgmna klrg kecil Ɣª utuh dan bahagia, cerita ini bnr2 mbuat stiap pasangan bs saling intropeksi diri k depan utk mnjd lbih baik dlm mbina suatu hub Ɣª harmonis
BalasHapusCerita yang mengharukan. Sebuah kisah yang memberikan pelajaran, kalau sebenarnya dibalik kenakalan ank2 itu ada cerita yang mengiringi. Qt org dewasa selalu bertindak cepat menghakimi mereka. Semoga cerita ini memberikan pandangan u/qt lebih bijaksana lagi.
BalasHapusCerita yang sangat luar biasa.....
BalasHapusSaya baru memiliki pasangan hidup. Cerita ini sangat menggugah hati. Dan sangat membantuku untuk bisa lebih menghargai org2.yg ada d sekitar saya.
Seseorang melakukan tindakan apapun tentu ada alasannya sendiri, walaupun masih anak2, sebaiknya kita medengar dahulu penjelasan mereka sebelum membuat keputusan sendiri, keputusan yg kita ambil akan lebih bijaksana.
BalasHapusCeritanya bgs... Membuat ku terharu
BalasHapuscerita yg sgt menyentuh,memang berat rasanya jk kt melakukan peran ganda namun kesabaran,cinta,dan kasihmu lah yg hrs diutamakan.anak itu permata yg tak bs digantikan seumur hidupmu dgn kekayaan apapun,hargailah pendapatnya.suci,lugu,polos itulah pribadi anak kecil..sama halnya dgn anakku dia sll memikirkan papa mamanya smp makananpun dibagi menjadi 3bgn u/orangtuanya,sesibuk apapun kt keluarga a/yg plg utama
BalasHapusmaaf ya tapi cerita mengharukan ini jadi dinilai sebagai sebuah olokan kalo pakai autotext. no offense
BalasHapusSpeechless..
BalasHapusHmmm, bagaimana jika kita para suami, yg pernah dihianati oleh seorang istri, saya terharu, tapiiii...
BalasHapusCerita nya bagus... Tapi mana mungkin seorang anak kecil bisa tulis surat kayak gitu... Pengarang nya terlalu melebih2kan serta pandai memainkan perasaan orang lewat tulisan... No offense..
BalasHapusBisa jd krn dia ank jenius,tp jg mungkin tulisanya tak segamblang itu,tp intinya spt itu.So sweet smg bs menginspirasi para org tua (bpk/ibu)agar lbh bs memahami perasaan ank2nya.
HapusDizmn skg...apakah msh ada pria/suami spti itu? Kek nya mustahil, istri msh hdp aja...pria merasa sah2 aja berslingkuh en jajan psk...
BalasHapus(-̩̩̩-͡ ̗--̩̩̩͡ ) (-̩̩̩-͡ ̗--̩̩̩͡ ) (-̩̩̩-͡ ̗--̩̩̩͡ ) mengharukan,moga aj ad cowo sbar yg bisa membina keluarga kayak gt
BalasHapusNangs :'( bc crita Ĩπΐ. Sungguh sgt mengharukan. 2 Thumbs
BalasHapusKisah yg sngt mnyntuh..smoga kita smua bisa mngambil hikmahnya aminn
BalasHapusCeritax sungguh mengharukan,smoga ortu jgn cpt menghakimi anakx tanpa tau alasanx terlebih dahulu, bgs utk jd bahan perenungan ortu.
BalasHapusSangat menyentuh hati kisah ini. Wahai para manusia. Renungkanlah arti kata diatas. Dan jangan lah berbuat semau gue. Kerajaan Allah sudah dekat. Mari kita bertobat dan berbuat baik dengan sesama manusia.
Hapussangat menginspirasi,big hug 4 my hubby & our childs . thanks Allah
BalasHapusNo comment...its just a story...
BalasHapusjust a story, but it's a real life
HapusCerita yang bagus buat renungan... Untuk didik anak diperlukan pemahaman yg mendalam sblm kita memutuskan untuk "menghakiminya"
BalasHapusRenungan ini bagus untuk para suami yg kehilangan istrinya karena meninggal... Tapi renungan ini juga bagus buat para istri, jika yg dibayangkan adalah istri yg ditinggal oleh para suami dan sang istri harus bekerja dan mengurus anaknya pula... Sang istri juga bisa berlaku yg sama seperti cerita suami diatas...
Anak bijak, sungguh mengharukan.
BalasHapusNice story.. •"̮• · τнänκ чöü · •"̮•
BalasHapusSooo sad... Hikss...
BalasHapusSediihhh.... Jd keingat anak sendiri... :(
BalasHapusdamn it. bikin mellow tengah malem. yet so inspiring.
BalasHapusSerahkanlah hidup dan matimu pada اَللّهُ ...
BalasHapuscerita amat sangat bagus..
BalasHapussampai menitikkan air mata membaca nya..
ijin share ya :D
Cerita yg menarik dan pantas untuk dijadikan pedoman hidup. Utk para co..hargai lah istri anda.. Karena tidak tergantikan peranan istri utk buah hatinya yang lahir dr rahim nya sendiri. Hargailah mereka semua selama masih berada didekatmu. Cerita ini mengisahkan tentang anak kecil dengan perasaan yang terpendam. Walau seorang anak kcl yg masih berumur 7 th, tapi dia juga punya perasaan. Dan itu kenyataaan bahwa anak kecil pun bisa memendam perasaan nya sendiri. Berdasarkan pengalaman sndiri.
BalasHapusgood story jika dibaca dan dirasakan lebih dalam, meneteskan air mata jika diresapi dan diambil nilai positifnya.
BalasHapusI don't know this is the real story or no , but its nice ,thank you for inspiring
BalasHapusMakasiya cerita betul betul mengharukan,membuat aku menyesal sering memarahi anak pertamaku dan membantu ku untuk belajar thank's
BalasHapusIt is a heartbreaking story, real or not..who knows the fact. But there's a positive side to be learnt for all parents. For me who's living in a European world, the duty of father is just the same as a mother. As parents we must appreciate each other and all family members. Putting kids and house work responsibilities to wife only is a huge risk..and likewise having a Dad as a sole income generator for family is also a risk. So, always try to share family reponsibilities with your spouse as much as you can. When you find your kids doing something wrong, never use physical penalty.. Try to pause, calm down and think..then have a serious conversation with your kid. Then appreciate and thank them if they follow your advise.
BalasHapusParenting isn't easy. Good luck to All.
I wish u have a wise wife too.. Hope find a man like u
HapusTerima kasih atas storynya.karena ini akan membuat para ayah yg lupa akan keluarga dan tak menghargai indahnya istri dan anak2nya menjadi sadar.gbu all
BalasHapusCerita nya sangat menyentuh sekali dan membuat diri kita utk berinstropeksi diri..makasih ya.
BalasHapusmantaf..jadul masih pake kantor pos... intinya tetap sayangilah istrimu
BalasHapushanya 1 kata.MANTABBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB
BalasHapusIbu adalah segalanya untuk kita dan sama juga halnya dengan Ayah meskipun terkadang ayah itu memang begitu menyebalkan aku yakin semua anak pasti pernah merasakan penderitaan itu bahkan dalam hatiku pernah terpikir agar ayah ku meninggal tapi ternyata itu salah!,dan salah! Ayah menyebalkan karna dia sayang kepda kita dia tak mau masa depan kita hancur jadi untuk anak-anak yang ada di dunia sayangilah orangtua mu dalam keadaan apapun,dimanapun,dan kapanpun semoga pesan singkat ini bermanfaat untuk semua anak di Indonesia
BalasHapusga nyangka ternyata ada juga yg seperti ini di dunia yg bisa ..bahkan hampir sama ceritanya seperti aku,,...cuma kalo aku bukan ibu tapi ayah yg meninggalkan ku...dia tidak mati Melainkan Pergi dngan wanita lain dan tidak memperdulikanku sama sekali.....
BalasHapusDAN SUDAH AKU ANGGAP "MATI"....
Sekarang Aku sudah Berkeluarga....Dan aku akn Berjanji an menjaga Anak Dan istri ku SEBAIK MUNGKIN....
jangan pernah dendam dengan Ayahmu sendiri, karena kamu tidak merasakan, jika kamu di posisi Ayahmu. Setiap permasalahannya pasti ada hikmahnya.
HapusTernya ga cuma aku yg ngerasain hidup seperti itu...
BalasHapusThanks buat yg sudah membuat cerita ini....
Tujuan dari ceritanya sih dapat, tapi si ayah bagiku kurang mengerti arti hidup, kalo saja dia menikah lg pasti masalahnya nggak sampai seburuk itu... banyak kok wanita2 lain yg blm menemukan jodohnya, selain itu menikah lagi jg dpt menjaga dia dari berbuat dosa dan ada yg merawat dia serta anaknya. Bayangkan selama hampir 7 thn dia sendiri, bagaimana dia menyalurkan kebutuhan biologisnya? sudah pasti dia berbuat dosa krn dia tdk menikah... Cerita di atas sdh pasti karangan dr seorg yg juga nggak ngerti gimana mencari solusi jika seorg ayah dan anaknya ditinggal mati istrinya...
BalasHapustidak semudah yang membalikkan telapak tangan, mencari seorang istri untuk menjadi ibu anaknya, tidak semudah yang kita bayangkan.....
Hapuswalaupun hanya sebuah cerita saja, tapi mempunyai makna yang sangat besar. Dan itu adalah sebagian kehidupan yang sesungguhnya yang kita tidak pernah tahu.
Banyak cerita sejenis.. Tp dari 10 pasangan hidup, belum tentu ada 1 yg seperti ini.. Cerita ini boleh menjadi inspirasi, tp kita menjalani dunia kehidupan nyata, bukan dunia inspirasi.. So let's get real..
BalasHapusCerita ßαƍϋ§ Sαƴα ßαςα §α♏ƿαί nangis .
BalasHapusHarta yg paling berharga adalah keluarga....aq bersyukur walaupun mama dan papa tidak bisa menemani ku diperantauan tp ksh dan saYang mereka slalu membeku dalam lamunan,tuhan slalu punya rencana yg lbh indah dr apa yg kita rencanakan,cintai dan jagalah apa yg kita punya
BalasHapusYang pesimis n negatif ma cerita ϊπϊ,aq cuma bilang kasian.....kalian blm menemukan seorang yang berarti di hidup kalian... :(
BalasHapusDilihat dr budaya nya jelas sekali ini bukan cerita dari Indonesia... :)
Yup.. memang bukan cerita Indonesia. cerita ini saya tulis ulang dari kisah Anas 黄永胜
Hapusgood story
BalasHapusSangat menyentuh, aku seorang perempuan dAn berbahagialah ibu yang mengasihi suami dan anaknya. DAn janganlah melakukan KDRT thdp anak/ anggt klarga
BalasHapusCerita ini bisa dibilang true story or maybe not. Cerita ini begitu menyentuh hati sy sebgi seorg Ibu. Tidak mudah menjadi single parent lho. Apalg hrs bekerja juga mengasuh Đªή mendidik anak. Pria. Itu tidak sesabar wanita... Tp gak Slh juga sih kita sebagai ortu coba belajar mengerti Đªή memahami Isi hati anak melalui perilakunya. :) ....
BalasHapusSoal. ɑ̈ԃɑ̈ ato tdk ayah sperti itu qta Ъªќ pernah tau.. Mungkin aja ɑ̈ԃɑ̈ Ɣªήğ sperti itu.. Jd kl Ɣªήğ mrasa org sperti sang ayah tak ɑ̈ԃɑ̈.. Maka itu salah besar... Mreka ɑ̈ԃɑ̈.. Cuma TIDAK BANYAK.. Soal knp dia tdk menikah lagi, hey man.. ªpa̲̅ hidup harus slalu dengan SEX ?? Kl TIDAK ADA SEX ªpa̲̅ para pria akn mati?? Engga khan?? Jgn kbnykan pikirian jorok..!!!
BalasHapusPahami sisi positive na aja.. Dan brusaha mnjadi ortu Ɣªήğ bijak n trbaik bwat anak" qta..
♣♧ǤǑĐ:)ƁĹ€ŠŠ:)ЎÖŮ♧♣...
sayang ini cuman cerita...untuk kehidupan nyata kemungkinan hanya 30%..
BalasHapustidak semua mempunyai pengalaman yang sama...
Hapuswalaupun cerita diatas hanyalah sebuah crt fiksi,yg penting kita ambil makna dr crt tsb. Pd intinya: janganlah kita menghakimi seseorang terlebih anak kita sndiri, krn dia melakukan sesuatu "pasti punya sebuah alasan'. Berpikir & bertindak bijaksana, itu yg terpenting.
BalasHapusmengharukan
BalasHapusJempol 2 utk cerita yg bagus ini,semoga cerita ini bisa menyadarkan para suami agar sll menghargai istrinya
BalasHapusAer mata ta tumpah..................Nice story.. •"̮• · τнänκ чöü · •"̮•
BalasHapus« ⌣̊┈̥-̶̯͡♈̷̴✽̶Ɠoϑ ƁƖєss Ƴoυ✽̶♈̷̴┈̥-̶̯͡⌣̊. Nice story
BalasHapusSama seperti ku. Hanya saja, klo saya di tinggal pergi oleh ayah, dan mungkin saya lbih bruntung karna ibu saya slalu mengasihi saya hingga ahir hudupnya.. Tp saya yakib. Tuhan tidak memberi cobaan melebihi kekuatan anak nya.
BalasHapusTeman saya seorang ayah barusan meng-kaploki anaknya hanya karena susu yg ditumpahkan ke kakaknya. Ayah macam apa itu? Bagaimana sebaiknya memperlakukan ayah semacam itu?
BalasHapus