Selasa, 23 September 2008

Kita Semua adalah Tempayan Retak ƪ(*ˇ▼ˇ*)ʃ




Seorang tukang air di India memiliki dua tempayan besar, masing² bergantung pada kedua ujung sebuah pikulan, yg dibawanya menyilang pada bahunya…
Satu dari tempayan itu retak, sedangkan tempayan yang satunya lagi tidak…
Jika tempayan yg tidak retak itu selalu dapat membawa air penuh setelah perjalanan panjang dari mata air ke rumah majikannya, tempayan retak itu hanya dapat membawa air setengah penuh…
Selama dua tahun, hal ini terjadi setiap hari…
Si tukang air hanya dapat membawa satu setengah tempayan air ke rumah majikannya…

Tentu saja si tempayan yg tidak retak merasa bangga akan prestasinya, karena dapat menunaikan tugasnya dengan sempurna…
Namun si tempayan retak yg malang itu merasa malu sekali akan ketidaksempurnaannya dan merasa sedih sebab ia hanya dapat memberikan setengah dari porsi yg seharusnya dapat diberikannya…

Setelah dua tahun tertekan oleh kegagalan pahit ini, tempayan retak itu berkata kepada si tukang air, "Saya sungguh malu pada diri saya sendiri dan saya ingin mohon maaf kepadamu… "
"Kenapa?" tanya si tukang air…
"Kenapa kamu merasa malu?"
"Saya hanya mampu, selama dua tahun ini, membawa setengah porsi air dari yg seharusnya dapat saya bawa karena adanya retakan pada sisi saya telah membuat air yg saya bawa bocor sepanjang jalan menuju rumah majikan kita…
Karena cacatku itu, saya telah membuatmu rugi… " kata tempayan itu…

Si tukang air merasa kasihan pada si tempayan retak dan dalam belas kasihannya, ia berkata, "Jika kita kembali ke rumah majikan besok, aku ingin kamu memperhatikan bunga indah di sepanjang jalan… "

Benar, ketika mereka naik ke bukit, si tempayan retak memperhatikan dan baru menyadari bahwa ada bunga² indah di sepanjang sisi jalan dan itu membuatnya sedikit terhibur…

Namun pada akhir perjalanan, ia kembali sedih karena separuh air yg dibawanya tlah bocor, dan kembali tempayan retak itu meminta maaf pada si tukang air atas kegagalannya…

Si tukang air berkata kepada tempayan itu, "Apakah kamu memperhatikan adanya bunga² di sepanjang jalan di sisimu tapi tidak ada bunga di sepanjang jalan di sisi tempayan yg lain yg tidak retak itu? Itu karena aku selalu menyadari akan cacatmu dan aku memanfaatkannya… Aku telah menanam benih² bunga di sepanjang jalan di sisimu, dan stiap hari jika kita berjalan pulang dari mata air, kamu mengairi benih² itu… Selama dua tahun ini aku telah dapat memetik bunga² indah itu untuk menghias meja majikan kita… Tanpa kamu sebagaimana kamu ada, majikan kita tak akan dapat menghias rumahnya seindah sekarang…"  ƪ(ˆ◡ˆ)¬  

Setiap dari kita memiliki cacat dan kekurangan kita sendiri…
Kita semua adalah tempayan retak…
Namun jika kita mau, Tuhan akan menggunakan kekurangan kita untuk menghias dunianya…
Di mata Tuhan yang bijaksana, tak ada yg terbuang percuma…
Jangan takut akan kekuranganmu…

Kenalilah kelemahanmu dan kamu pun dapat menjadi sarana keindahan Tuhan…
Ketahuilah, di dalam kelemahan kita, kita menemukan kekuatan kita… \(ˇ▾ˇ)/ \(ˇ▾ˇ)/ \(ˇ▾ˇ)/ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentarnya… (ʃƪˆ◡ˆ)(ˆ◡ˆʃƪ)