Sabtu, 09 Maret 2013

Tradisi Ciuman Massal (omed²an) di desa Sesetan, Bali

Ada tradisi unik yg cuma ada satu²nya dibanjar Desa Sesetan, Denpasar, Bali… 
Banjar Kaja yg terletak sebelah selatan kota Denpasar ini memiliki tradisi/festival ciuman antar pemuda dan pemudi banjar setempat… Ini berasal dari kata omed yg artinya tarik… Dgn itu omed²an berarti tarik menarik… Tradisi ini, menurut tetua Puri Oka, I Gusti Ngurah Oka Putra, merupakan luapan kebahagiaan anak² muda di hari ngembak geni

Ritual ini dulu sempat ditiadakan…
Ketika ritual tersebut ditiadakan terjadi pertarungan 2 babi yg asal muasalnya tak diketahui, termasuk sang pemilik…
Setelah ditempuh cara spiritual, diperoleh jawaban bahwa omed²an adalah kehendak sesuhunan yg beristana di Pura Banjar dan harap diteruskan pelaksanaannya…


Makna ritual itu adalah penghormatan tehadap leluhur dan Tuhan Yang Maha Esa, memiliki nilai sosial tinggi untuk memupuk rasa kesetiakawanan, dan menjaga keharmonisan sesuai norma yg berlaku… And juga sebagai wujud solidaritas dan persatuan masyarakat untuk saling memberi dan meminta, baik dalam keadaan suka maupun duka…

Tahun ini sedikitnya 50 pemuda pemudi yg telah beranjak dewasa turut serta dalam festival warisan leluhur ini…

Festival diawali dengan sembahyang bersama di pura banjar dan seluruh peserta wajib mengikuti prosesi ini supaya diberi kelancaran dan keselamatan saat ciuman nanti…
Seusai sembahyang para muda mudi ini dibagi menjadi 2 kelompok…
Yg pertama adalah kelompok pria dan satunya lagi adalah kelompok wanita…
Setelah aba² dimulai, barulah mereka bergerak maju hingga berciuman… ( ´ )з ε( ` )
Biasanya jika sudah terjadi adu mulut, peserta pria lebih bernafsu melumat bibir ”lawan”nya yg tampak malu tapi mau… (з´⌣`)⌣˘ε) 
Untuk menghindari ciuman semakin panas, para tetua dibantu panitia mengguyurkan air kepada seluruh peserta omed²an…
Namun, tak hanya peserta, para penonton, fotografer dan kamerawan yg mengambil gambar terlalu dekat juga harus rela diguyur dgn air satu ember…
Baku cium antar pemuda pemudi ini dilakukan berulang² hingga ”wasit” menghentikannya…

Festival yg ditonton ribuan wisatawan dan warga ini akhirnya usai setelah berlangsung sekitar satu jam… Seluruh peserta kembali ke pura banjar untuk diperciki air tirta… (´°∇°人)